Usaha Itu Pilihan Bukan tidak mampu mencari kerja

07.40
Usaha Itu Pilihan Bukan tidak mampu mencari kerja - Saya dahulu seorang tenaga pendidik di salah satu sekolah swasta di kota besar,saat menjadi seorang pendidik saya masih single, serta belum memiliki tanggungan yang besar, setiap pagi berpakaian rapih serta, namun di balik penampilan necis saya tidak di imbangi dengan isi dompet yang wow...! Namun saya enjoy saja karena saya menikmati profesi ssaya, setelah saya menikah, keadaan berbeda dimana tuntutan ekonomi yang tinggi memaksa saya untuk mencari sampingan 

Kebutuhan semakin membengkak, penghasilan sebagai pekerja tidak menutup, dengan sisa uang gaji dan tabungan , akhirnya saya membuka sebuah usaha binatu, usaha ini memang menghasilkan dimana , seperti yang kita ketahui bisnis jasa itu, hanya besar modal di awal, namun setelah berjalan hanya tenaga yang saja yang kita keluarkan lebih extra, karena kewalahan kami merekrut karyawan, mencari karyawan yang mau di beri upah kecil gampang gampang susah, gampang dapetinnya, tapi gampang juga lepasnya, yang alasan , gaji kecil, kerja nya capek, dan banyak lagi alasan lain. 


Setelah usaha ini semakin besar lama-lama saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk usaha ini, alhasil pekerjaan saya  pun kadang jadi gak fokus, karena usaha binatu juga memerlukan sebuah tanggung jawab yang besat, serta ketepatan waktu. dari sini saya mulai goyang, antara resign atau tidak, 




Kalo tidak resign kasihan anak didik saya, karena saya tidak fokus lagi dan sering hanya memberi tugas , tugas, dan tugas. ini akan berdampak negatif pada mereka, 
kalo saya kembali fokus mengajar dan mengabaikan usaha, bagaimana nasib keluarga saya, setelah mengalami dilema hingga 1 semester, akhirnya saya mantapkan untuk resign, dan menuntaskan pekerjaan saya hingga tahun ajaran baru. dan semoga anak didik saya mendapatkan pengajar yang lebih baik dari saya, serta lebih fokus. saya juga berdoa agar gaji pendidk di perhatikan, terutama untuk yang masih honorer dan telah berkeluarga, agar mereka lebih fokus dengan profesinya tanpa memikirkan dapur yang kadang ngebul kadang tidak.  

Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan, ini hanya sebuah cerita dan unek unek hati saya, tanpa menyinggung dan merekayasa. 

Previous
Next Post »
0 Komentar